Qarun (Kisah Seseorang yang Bersifat Sombong dan Tidak Mensyukuri Nikmat Allah)

Diriwayatkan ada seorang sepupu dari Nabi Musa a.s. yang bernama Qarun. Ia adalah orang yang kaya raya karena hasil dagangannya. Berkat karunia Allah SWT. ia dapat mengumpulkan harta tsb. Namun bagaimana sikap Qarun setelah mendapatkan harta kekayaan? Ternyata ia menjadi durhaka dan zalim. Ia selalu berjalan dengan sikap yang angkuh dan sombong di hadapan orang-orang.

           Beberapa orang mukmin dari kaum Qarun ingin menasehati dan mengingatkan kepada Qarun, mereka berkata, " Janganlah kamu merasa sombong dengan karunia yang telah di berikan Allah kepada-mu. Jangan pula kamu bersifat zalim kepada orang lain. Bersyukurlah kepada Allah SWT. karena telah memberikan kelebihan kepada-mu!"

           Akan tetapi, Qarun malah memandangi mereka dengan wajah yang penuh sombong dan meremehkan mereka. Ia berkata, " Sesungguhnya kekayaan ini adalah milikku. Bukan milik Allah! kalau bukan karena hasil kerja kerasku, pasti aku tidak akan menjadi kaya raya seperti sekarang.

Setelah itu, orang-orang mukmin kembali berkata, "Wahai Qarun, sesungguhnya semua harta kekayaanmu adalak milik Allah. Seharusnya kamu bersyukur kepada Allah. Selain itu, mengapa kamu tidak mau dekat kepada Allah dengan melakukan perintahnya, sehingga kamu akan mendapatkan pahala dari Allah, baik di dunia maupun akhirat. Gunakanlah sebagian hartamu untuk kebutuhanmu, seperti makanan, pakaian, tempat tinggal,dll. Dan gunakan juga sebagian hartamu untuk membayar zakat, infak, shodaqoh, dll.

Dengan penuh kesombongan dan keangkuhan Qarun kembali menjawab, " Sesungguhnya semua harta ini adalah milikku sendiri! bukan milik siapa-siapa termasuk Allah, karena saya mendapatkan harta ini berkat hasil kerja keras dan kepintaran saya!"

Tanpa putus asa kaumnya pun terus menasehati Qarun untuk bertobat ke jalan yang lurus dan mensyukuri atas kenikmatan Allah. Namun lagi-lagi dia melakukan sikap angkuh dan sombong. Ia pun kembali berkata, " Saya sudah berkali-kali berkata bawa sesungguhnya harta ini adalah MILIKKU! karena hasil kerja keras saya."

Kemudian kaumnya pun kembali menasehati Qarun agar jangan sampai ia termasuk golongan orang selalu merusak bumi, karena orang yang selalu merusak bumi akan di balas oleh Allah dengan cara menelankannya ke dalam bumi. Akan tetapi, Qarun justru menaggapinya dengan berkata, "Aku tidak membuat kerusakan di muka bumi. Akan tetapi, semua harta yang aku miliki berasal dari hasil kerja kerasku!"

Di suatu pagi, ia keluar menemui kaumnya dengan pakaian yang paling bagus, mengendarai kendaraan yang paling mewah, serta diiringi oleh para nelayan dan ajudannya yang tidak terhitung jumlahnya. Sebagian orang-orang sangat mencintai kekayaan yang dimiliki Qarun. Mereka berkata, "Alangkah enaknya seandainya kita dapat memiliki kekayaan seperti Qarun." Seperti yang di ceritakan dalam Al-Qur'an:

           "Berkatalah orang-orang yang menghendaki kehidupam dunia, 'Semoga kita mempunyai seperti apa yang telah di berikan kepada Qarun. Sesungguhnya ia benar-benar mempunyai keberuntungan yang besar.'" (Al-Qashash: 79)

Mereka berharap memiliki kekayaan seperti Qarun. Namun, orang-orang mukmin berkata kepada mereka, " Mengapa kalian berkata seperti itu? Sesungguhnya harta kekayaan Qarun merupakan salah satu benda dan perhiasan didunia yang cepat lenyap. Sedangkan yang paling baik adalah balasan yang diberikan oleh Allah kepada hamba-Nya yang sholeh. Sesungguhnya yang ada di surga adalah kenikmatan yang tidak dapat dilihat oleh mata, tidak dapat didengar oleh telinga, dan tidak dapat terbetik oleh hati manusia. Mereka itulah para penghuni surga, sebagaimana yang disebutkan dalam Al-Qur'an:

"seorangpun tidak mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka yaitu (bermacam-macam nikmat) yang menyedapkan pandangan mata sebagai balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan" (As-Sajdah: 17)

Ketika orang-orang tengah terpukau melihat perhiasan yang dikenakan Qarun, yang sedang menaiki bighal (peranakan kuda dan kedelai), beserta para pembatunya yang mengenakan pakaian yang dilapisi dengan sutra, maka Allah Berfirman:

"Maka kami benamkan Qarun beserta rumahnya ke dalam bumi. Maka tidak ada baginya suatu golonganpun yang menolongnya terhadap azab Allah, dan tidaklah ia termasuk orang-orang (yang dapat) membela (dirinya)." (Al-Qashash: 81)

Tiba-tiba saja munculnya sebuah lubang besar di bawah Qarun dan rumahnya, sehingga ia dan rumahnya masuk ke dalam lubang tersebut seperti ditelan bumi. hingga akhirnya tidak ada yang bisa menolongnya sampai lubang tersebut kembali menutup hingga rata. Peristiwa ini terjadi di hadapan orang-orang yang sedang berharap memiliki harta kekayaan yang dimiliki Qarun.

Setelah mereka menyaksikan kejadian itu, mereka berkat, "Sesungguhnya Allah mampu melampangkan rezeki bagi siapa saja yang Dia kehendaki. Kalaulah bukan karena kelembutan dan kebaikan Allah kepada kita, pasti kita juga akan ditelan oleh bumi sebagaimana yang terjadi pada Qarun, karena kita pernah berharap untuk menjadi seperti dia. Segala puji bagi Allah atas kenikmatan iman yang Dia berikan kepada kita. Sesungguhnya orang-orang kafir benar-benar tidak akan bisa menang."

ConversionConversion EmoticonEmoticon

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:P
:o
:>)
(o)
[-(
:-?
(p)
:-s
(m)
8-)
:-t
:-b
b-(
:-#
=p~
$-)
(y)
(f)
x-)
(k)
(h)
(c)
cheer